Gambaran Pemeriksaan Tubex Pada Pasien Demam Tifoid Di Laboratorium Klinik Thamrin Medan Tahun 2022

Demam tifoid merupakan penyakit sistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Yang masuk kedalam tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, baik pada waktu memasak ataupun melalui tangan atau alat masak yang kurang bersih. Di Indonesia, demam tifoid masih merupakan penyakit endemis utama. Bila timbul penyulit maka penyakit ini menimbulkan kematian. Penegakan diagnosis demam tifoid saat ini dilakukan secara klinis dan melalui pemeriksaan laboratorium. Gejala gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat dan ada yang disertai dengan komplikasi. Pada minggu pertama, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual atau diare. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan peningkatan suhu badan, dalam minggu kedua gejala menjadi lebih jelas berupa demam. Sekitar tahun 2008 deteksi demam tifoid dengan uji tubex berdasarkan prinsip deteksi antibodi IgM spesifik salmonella typhi lipopolisakarida O9 dalam serum, dan lebih dianjurkan daripada pemeriksaan widal. Tes ini dilakukan dengan menggunakan cairan atau partikel khusus yang berwarna. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan sensitivitas dan membantu mendeteksi antibodi demam tifoid. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemeriksaan tubex pada pasien demam tifoid. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2022 di Laboratorium Klinik Thamrin Medan. Sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel pasien penderita demam tifoid. Dari 10 sampel pasien terdapat 3 positif dan 7 negatif.