Ramadhani, Riska (2022) Analisa Kadar Bilirubin Pada Pasien Tb Paru Yang Mendapat Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Selama 4 Bulan Di UPT. Rumah Sakit Khusus Paru Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022. D3 thesis, Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Cover.pdf
Download (742kB)
Abstrak.pdf
Download (700kB)
Chapter I.pdf
Download (785kB)
Chapter II.pdf
Download (1MB)
Chapter III-V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (924kB)
Reference.pdf
Download (811kB)
Abstract
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat kita. Penyakit TB Paru suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantara ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberculosis paru. Pada saat penderita batuk butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang sehat, sehingga masuk kedalam paru-paru yang kemudian menyebabkan penyakit TB Paru. Prevalensi TB Paru tahun 2018 di Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,30% dari jumlah penduduk yang terdiagnosis TB Paru positif. Dalam pemakaian OAT tidak jarang ditemukan efek samping yang mempersulit sasaran pengobatan. Pada keadaan hepatotoksik terdapat kerusakan sel hati yang akan menyebabkan mikro obstruksi dihepar. Obstruksi akan mengakibatkan berkurangnya bilirubin yang dieksresikan kedalam usus. Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel. Bilirubin di metabolisme oleh hati dan dieksresikan kedalam empedu. Metabolisme bilirubin dimulai oleh penghancuran eritrosit setelah usia 120 hari oleh sistem retikuloendotel menjadi heme dan globin. tujuan untuk mengetahui kadar bilirubin total dan kadar bilirubin direk. Penelitian ini dilakukan di UPT. Rumah Sakit Khusus Paru Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara pada bulan Maret-Mei tahun 2022 dimulai daripenelusuran pustaka sampai penulisan hasil laporan. Metode penelitian yaitu deskriptif crossectional dengan menggunakan alat kimia analyzer (Cobas C111) dan serum pasien. Hasil penelitian dari 24 sampel yang di analisa diperoleh bahwa kadar bilirubin total dan kadar bilirubin direk yang mendapat terapi obat anti tuberculosis (OAT) semua normal. Hal ini terjadi karena belum terkena efek samping dari OAT. Efek samping OAT dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, yang termasuk kedalam fungsi hati salah satunya adalah bilirubin.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tuberkulosis, OAT, Bilirubin |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Vokasi > Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Perpustakaan Admin |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 08:35 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 08:35 |
URI: | http://repository.sari-mutiara.ac.id/id/eprint/949 |