Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Anak-Anak Berusia 6-12 Tahun Di Kelurahan Dwi Kora Medan Helvetia Tahun 2022

Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan menjangkiti banyak manusia di seluruh dunia. Penyebab penyakit cacingan termasuk golongan cacing yang ditularkan melalui tanah atau disebut juga dengan Soil Transmitted Helmints. Cacing golongan STH adalah Ascaris Lumbricoides, Necator americans, Ancylostoma duodenale, Triscaris trichura, Strongyloides stercolaris. Infeksi kecacingan pada manusia tidak berakibat langsung pada kematian mendadak, melainkan pada kecukupan asupan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme makanan. Selain itu infeksi yang cukup lama dapat mengakibatkan kekurangan gizi karena hilangnya kalori dan protein, dan bila tidak ditangani dengan serius lambat laun penderita akan kehilangan banyak darah.Cacing tinja diambil dari anak-anak berusia 6-12 Tahun di Kelurahan Dwikora Medan Helvetia dengan jumlah 20 tinja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi telur cacing nematoda usus pada anak-anak berusia 6-12 tahun di Kelurahan dwikora Medan Helvetia tahun 2022, dengan metode natif atau pemeriksaan langsung menggunakan reagensia Eosin 2%. Penelitian ini bersifar Kualitatif. Penelitian dilakukan Labolatorium Kimia-Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa dari 20 tinja anak-anak di kelurahan Dwikora Medan Helvetia, Terdapat 3 orang yang terinfeksi telur cacing nematoda usus jenis Ascaris Lumbricoides yaitu telur yang dibuahi (fertilized) dan telur tidak dibuahi (unfertilized). Pencegahan dan penanggulangan infeksi ini adalah menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, mencuci tangan sebelum makan, tidak kontak langsung dengan tanah.