Uji Frekuensi Kecacingan Ascaris Lumbricoides Pada Tinja Anak Usia 5-7 Tahun Di Desa Klambir 5 Kebon Kec. Hamparan Perak Kab.Deli Serdang Tahun 2022

Gulo, Imelda Agustiani (2022) Uji Frekuensi Kecacingan Ascaris Lumbricoides Pada Tinja Anak Usia 5-7 Tahun Di Desa Klambir 5 Kebon Kec. Hamparan Perak Kab.Deli Serdang Tahun 2022. D3 thesis, Universitas Sari Mutiara Indonesia.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (641kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (648kB)
[thumbnail of Chapter I.pdf] Text
Chapter I.pdf

Download (761kB)
[thumbnail of Chapter II.pdf] Text
Chapter II.pdf

Download (903kB)
[thumbnail of Chapter III-V.pdf] Text
Chapter III-V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (890kB)
[thumbnail of Reference.pdf] Text
Reference.pdf

Download (619kB)

Abstract

Ascaris lumbricoides adalah nematoda usus atau cacing usus yang ditularkan melalui tanah yang menyebabkan penyakit Ascariasis, cacing ini disebuat juga dengan cacing gelang. Hospes atau inang dari Ascariasis adalah manusia. Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths), yang terdiri dari Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Strongyloides stercoralis(cacing benang), dan Hookworm (cacing tambang). Dampak cacing STH dapat berupa hanya gatal-gatal, anoreksia, lemah, lesu, daya konsentrasi menurun, tidur terganggu hingga anemia. Anemia dan malnutrisi yang berat pada usia pertumbuhan akan dapat menyebabkan gangguan perkembangan mental dan fisik anak. Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan metode pemeriksaan langsung menggunakan Eosin 1%. Penelitian bertujuan untuk menganalisa telur cacing Ascaris lumbricoides pada tinja anak usia 5-7 tahun di Desa Klambir 5 Kebon, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dan kemudian hasil disajikan secara narasi berdasarkan hasil yang didapat bahwa dari 30 anak-anak didesa Klambir 5 ditemukan 5 (lima) orang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides yaitu diantara telur cacing yang positif, terdapat jenis telur bersifat unfertilized 2 (dua) dan fertilized 3 (tiga). Dari hasil yang positif dan bersifat unfertilized sebesar 40%, sedang yang bersifat fertilized sebesar 60%. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki yang terinfeksi sebanyak 3 orang (60%), yang perempuan sebanyak 2 orang (40%). dari tiga orang laki-laki yang telur A. lumbricoides bersifat fertilized sebanyak 1, dan unfertilized ada
2 orang. maka dapat disimpulkan penderita yang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides yaitu berjumlah 5(lima) orang penderita (16%).

Item Type: Thesis (D3)
Uncontrolled Keywords: Ascaris lumbricoides, Eosin 1%, Tinja.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Vokasi > Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Perpustakaan Admin
Date Deposited: 02 Aug 2024 02:17
Last Modified: 02 Aug 2024 02:17
URI: http://repository.sari-mutiara.ac.id/id/eprint/919

Actions (login required)

View Item
View Item