Auliani, Dara (2022) Analisa Telur Cacing Hookworm Pada Tinja Petani Usia 40-60 Tahun Di Desa Beuringin Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2022. D3 thesis, Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Cover.pdf
Download (644kB)
Abstrak.pdf
Download (742kB)
Chapter I.pdf
Download (721kB)
Chapter II.pdf
Download (1MB)
Chapter III-V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (857kB)
Reference.pdf
Download (822kB)
Abstract
Cacing Nematoda usus adalah sekelompok cacing yang penularannya memerlukan tanah dengan kondisi tertentu, cacing yang termasuk kelompok cacing Nematoda usus ini adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Enterobius vermicuralis, Ancylostoma duodenale, Ancylostoma caninum, Ancylostoma braziliense, Necator americanus. Apakah petani tersebut ada terinfeksi telur cacing Hookworm maka dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk Telur Cacing Hookworm dapat dilakukan secara mikroskopis namun untuk mengetahui spesies apakah Telur Cacing Hookworm Ancylostoma doudenale dan Necator americanus dilakukan pembiakan larva. Tetapi dalam keadaan infeksi berat atau keadaan yang luar biasa, kecacingan cenderung memberikan analisa keliru ke arah penyakit lain dan tidak jarang dapat berakibat fatal. Nematoda merupakan jumlah spesies yang terbesar di antara cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia, cacing tersebut berbeda-beda dalam habitat, daur hidup dan hubungan hospes - parasit. Larva menembus kulit membentuk maculopapula dan eritem, sering disertai rasa gatal yang hebat disebut ground itch atau dew itch. Waktu larva berada dalam aliran darah dengan jumlah banyak atau pada orang yang sensitif dapat menimbulkan bronchitis bahkan pneumonitis. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif dan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan flotasi NaCl 33%. Peneliti melakukan observasi tempat dan sosialisasi kepada masyarakat dan menjelaskan cara penampungan tinja yaitu dengan memindahkan tinja yang telah dikeluarkan menggunakan sendok pada tutup pot tinja kemudian tinja langsung dimasukkan kedalam pot tinja, setelah selesai melakukan sosialisasi peneliti membagikan pot yang telah dilengkapi dengan kode dan menyarankan agar tinja yang diambil tidak terkena air, urine, ataupun tanah. Hasil penelitian yang telah dilakukan dilihat pada tabel 4.1 jumlah telur cacing Hookworm dengan menggunakan bahan tinja manusia dari 20 petani usia 40-60 tahun di Desa Beuringin Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur ditemukan 1 orang yang terinfeksi telur cacing Hookworm (5%) dengan kode S10, disarankan agar tinja petani tidak digunakan sebagai pupuk kandang.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Telur cacing Hookworm, Tinja Petani Usia 40-60 Tahun |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Vokasi > Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Perpustakaan Admin |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 01:51 |
Last Modified: | 02 Aug 2024 01:51 |
URI: | http://repository.sari-mutiara.ac.id/id/eprint/916 |