Gambaran Telur Cacing Ascaris Lumbricoides Pada Tinja Anak Usia 6-12 Tahun Di SD Negeri 101405 Panabari Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2022

Penyakit kecacingan tersebar luas di seluruh penjuru kepulauan di Indonesia. Infeksi ini umumnya di daerah tropis, penyakit ini termasuk golongan yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted Helminths (STH). Infeksi ini umumnya disebabkan oleh parasit kelas Nematoda Usus,infeksi kecacingan akan berdampak pada gangguan kemampuan untuk belajar pada anak-anak dan pada orang dewasa akan menurunnya produktivitas kerja.,masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat kecacingan anemia,penurunan fungsi kongnitif (kecerdasan),mal nutrisi (kurang gizi),gangguan pertumbuhan dan radang paru paru.Manusia merupakan satu-satunya hospes dari Ascaris lumbricoides. Penyakitnya ini disebut Ascaris. Telur cacing Ascaris lumbricoides ada tiga jenis bentuk telur cacing yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides fertilized,unfertilized, dan decorticated. Bahan pemeriksaan tinja,diambil dari anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 101405 panabari di Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 40 bahan tinja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa telur cacing Ascaris lumbricoides denga metode flotasi NaCL 33%.Peneliti bersifat Kualitatif Deskriptif Crossectional. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia-Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 bahan yang di periksa terdapat 2 orang yang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides fertilized pada kode bahan S1 dan S33 (5%).Dan ditemukan positif parasit lainya yaitu Trichuris trichura (5%) dan hookworm (2,5%), Pencegahan dan penanggulangan infeksi ini adalah,menjaga kebersihan diri dan Agar supaya menjaga Menjaga personal hygen,dan selalu defekasi pada tempat yang tertentu dan mencuci tangan sebelum makan,tidak kontak langsung dengan tanah.