Karakterisasi Papan Partikel Tandan, Pelepah Dan Akar Kelapa Sawit Dengan Perekat Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat (PP-g-MA)

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas perkebunan yang terus berkembang di Indonesia yang menghasilkan 75% limbah padat. Limbah tersebut bila tidak diolah akan menimbulkan masalah serius bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukanlah pembuatan papan partikel. Pelepah, akar dan tandan kelapa sawit dihaluskan dengan ukuran 90 mesh dan dikeringkan. PP-g-MA dicampurkanm dengan serbuk dari pelepah, tandan dan akar kelapa sawit yang di hot press pada suhu 1700C. Sampel papan partikel dilakukan uji karakterisasi sifat fisik berupa kadar air dan kerapatan, pengujian sifat mekanik berupa MoE/MoR dan uji keteguhan rekat, dan sifat kimia dengan FT-IR dan TGA. Dari sampel dihasilkan berturut-turut yaitu, sampel pelepah (0,20%, 0,82 g/cm3, 2858,83 kgf/cm2/620,6 kgf/cm2 dan 1,64 kgf/ cm2). Sampel akar (0,85%, 0,85 g/cm3, 3297,79 kgf/cm2, 787,15 kgf/cm2 dan 2,42 kgf/cm2). Sampel tandan (0,07%, 0,86 g/cm3, 2623,95 kgf/cm2, 629,75 kgf/cm2, dan 2,23 kgf/cm2). Sampel campuran (0,11%, 0,83 g/cm3, 3449, 33 kgf/cm2, 772,65 kgf/cm2, dan 2,68 kgf/cm2). Sifat uji dari setiap sampel FTIR menunjukan telah terjadi reaksi kimia antara serbuk limbah kelapa sawit dan PPg-MA, puncak serapan papan partikel 3896,05 cm1 adalah serapan gugus OH dari selulosa limbah kelapa sawit sedangkan TGA dari serbuk limbah kelapa sawit terjadinya perubahan massa pada suhu 1600C - 1700C terjadinya penurunan massa yang diduga dari penguapan air, pada suhu 2000C - 4900C diindikasikan sebagai degradasi material ataupun senyawa-senyawa yang terdapat pada serbuk papan partikel. Dari hasil karaterisasi sampel maka dapat disimpulkan bahwa pelepah merupakan sampel terbaik untuk membuat papan partikel.