Sintesis Grafena Dari Batubara Desa Selensen Kecamatan Kemuning Kabupaten Indra Giri Hilir Provinsi Riau Menggunakan Biokatalis Pada Bioreaktor

Batubara desa selensen tergolong dalam jenis batubara sub-bituminous dengan kadar karbon terikat mencapai 44,02%. Grafena dengan sifatnya yang unik sekarang banyak dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi seperti baterai, sensor, sel surya dan lain sebagainya. Batubara sebagai prekursor karbon memiliki kesamaan pada struktur poliaromatik grafena sehingga banyak peneliti yang memanfaatkan batubara dalam mensintesis grafena. Penggunaan suhu tinggi dan bahan kimia berbahaya dalam proses sintesis grafena menjadi persoalan yang harus diperhatikan. Penggunaan biokatalis dalam proses pirolisis dapat menurunkan energi aktivasi sehingga suhu yang digunakan dapat lebih rendah, produk samping yang dihasilkan memiliki banyak kegunaan dan lebih ramah lingkungan. Untuk menghasilkan grafena dengan proses yang ramah lingkungan adalah tujuan utama dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode pirolisis pada suhu 200 – 3000 C selama 3 jam dengan bantuan biokatalis dan diikuti dengan metode hidrotermal pada suhu 1800 C selama 4 jam yang memanfaatkan asap cair, diperoleh perubahan kristalinitas dan distribusi partikel pada grafena batubara. Karakterisasi grafena batubara selensen dilakukan dengan menggunakan X-Ray Difraction (XRD), Raman, Scanning Electron Microscope (SEM) dan TEM. Hasil uji batubara dengan biokatalis mengandung fixed carbon 56,79%. Hasil data XRD diperoleh puncak tajam diposisi 2θ ̴ 23 – 270 menunjukkan adanya ikatan karbon sp2 dengan d-spacing sebesar 3,29Å, hasil karakterisasi raman juga menunjukkan adanya puncak D, G, dan 2D yang menjadi ciri khas dari grafena. Hasil SEM menunjukkan distribusi partikel yang merata pada permukaan grafena hasil penggunaan biokatalis, dan dengan hasil TEM menunjukkan bahwa grafena yang dihasilkan berbentuk few – layer.