Penggunaan Formalin Sebagai Bahan Pengawet Ikan Di Kalangan Nelayan Kota Sibolga Tahun 2018

Formalin merupakan bahan berbahaya berbentuk cairan yang digunakan untuk pengawetan. Kota Sibolga merupakan kota yang rata-rata penduduknya memiliki profesi sebagai nelayan, sekarang banyak penggunaan formalin pada bahan makanan dan tidak ketinggalan ikan juga. Dan telah dilakukan survei awal bahwa ikan di Kota Sibolga ada yang positif berformalin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan fenomenologi yaitu dengan mewawancarai beberapa informan yang pekerjaannya berbeda-beda mulai dari pedagang ikan, penjaga gudang ikan, nelayan dan toke ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dan dimana penggunaan formalin tersebut sebagai bahan pengawet ikan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari sembilan informan didapatkan dua informan yang berprofesi sebagai pedagang ikan menyatakan tidak mengetahui ikan sudah terkontaminasi formalin atau tidak. Seorang informan yang berprofesi penjaga gudang ikan menyatakan bahwa beberapa nelayan positif menggunakan formalin. Seorang informan yang berprofesi sebagai toke ikan juga membenarkan untuk penggunaan formalin sebagai bahan pengawet ikan agar memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dan berdasarkan lima informan yang berprofesi sebagai nelayan. Tiga informan diantaranya menyatakan benar menggunakan formalin sebagai bahan pengawet ikan hasil tangkapan nelayan tersebut, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan nelayan tersebut mengenai bahayanya formalin apabila terkonsumsi. Pengetahuan yang kurang/tidak baik mempengaruhi sikap dan tindakan dari nelayan tersebut dalam penggunaan formalin pada ikan. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Sibolga agar dapat memberikan edukasi kepada nelayan mengenai pengetahuan tentang bahaya pemakaian formalin bagi kesehatan. Edukasi ini diberikan dengan harapan agar para nelayan di Kota Sibolga menjadi lebih tahu dan mampu mengubah perilaku buruknya